Portal Senja – Kesehatan Saluran Cerna Awal Tumbuh Kembang yang Sehat, Kesehatan anak merupakan aspek yang sangat penting dalam pembentukan pribadi yang cerdas dan tangguh. Salah satu kunci utama untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal adalah melalui pemenuhan kecukupan gizi dan nutrisi, yang sebaiknya dimulai sejak 1000 hari pertama kehidupan anak. Menurut panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), periode kritis ini dimulai sejak pembuahan di dalam rahim ibu hingga anak mencapai usia dua tahun.
Pentingnya pemantauan tumbuh kembang pada 1000 hari pertama kehidupan tak terlepas dari pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada periode tersebut. Namun, pertanyaan muncul, apa faktor-faktor yang memengaruhi fase krusial ini? Apakah kesehatan saluran cerna memiliki peran penting dalam mengarahkan tumbuh kembang anak?
Dari Nutrisi sampai Genetik
Asupan gizi yang tepat menjadi kunci vital bagi tumbuh kembang janin selama kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu memastikan bahwa asupan nutrisinya memadai untuk mendukung pembentukan, pertumbuhan, dan perkembangan optimal janin. Kurangnya asupan gizi selama periode kehamilan dapat memberikan dampak jangka panjang, seperti yang diungkapkan dalam teori Thrifty Phenotype oleh Barker dan Hales.
Teori tersebut menjelaskan bahwa bayi yang mengalami kekurangan gizi di dalam kandungan dan telah beradaptasi secara permanen akan menghadapi kesulitan dalam beradaptasi pada lingkungan kaya gizi setelah lahir. Dampaknya melibatkan risiko obesitas dan gangguan toleransi terhadap laktosa. Ketidakcukupan asupan gizi selama 1000 hari pertama kehidupan anak dapat memicu berbagai masalah kesehatan pada anak, yang dapat berdampak hingga masa dewasa.
Selain asupan nutrisi, faktor genetik dan epigenetik juga memainkan peran penting dalam 1000 hari pertama kehidupan. Faktor genetik terkait dengan susunan gen dan kromosom yang dimiliki oleh individu, sementara faktor epigenetik mencakup peran faktor luar tubuh yang dapat mengubah struktur genetik tersebut.
Dalam konteks ini, sebuah jurnal di Frontiers in Pediatrics Children and Health mengungkapkan bahwa epigenetik memiliki peran signifikan ketika faktor lingkungan memengaruhi diferensiasi sel awal, menciptakan ciri genetik baru yang terlihat selama kehamilan. Nutrisi ibu dan bayi, paparan polutan atau radiasi, serta komposisi mikrobiota, merupakan beberapa faktor yang dapat memengaruhi proses epigenetik. Jangan lupa kunjungi artikel sebelumnya Penyesuaian Gaya Hidup untuk Mengatasi Faringitis Akut
Mikrobiota dan Kesehatan Saluran Cerna
Salah satu elemen kunci yang muncul dalam konteks kesehatan saluran cerna dan pertumbuhan anak adalah mikrobiota. Mikrobiota merupakan kumpulan mikroorganisme yang hidup pada tubuh manusia, sebagian besar berupa bakteri. Saluran cerna menjadi lokasi koloni mikrobiota terbanyak, dan keseimbangan mikrobiota ini memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh, hormon, dan metabolisme tubuh.
Jurnal Nutrients yang berjudul “The Human Microbiome and Child Growth – First 1000 Days and Beyond” menyoroti bahwa komposisi mikroba dalam saluran cerna selama 1000 hari pertama kehidupan berperan krusial dalam mendukung system kekebalan tubuh dan keseimbangan hormon serta metabolisme tubuh. Keseimbangan mikrobiota yang terganggu dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak, serta berhubungan dengan perkembangan dan fungsi otak melalui apa yang dikenal sebagai gut brain axis (GBA) atau aksis pencernaan-otak.
Pentingnya Probiotik Selama Kehamilan
Mengingat peran penting mikrobiota dalam kesehatan tubuh janin dan bayi, menjaga kesehatan saluran cerna dan keseimbangan mikrobiota menjadi hal yang sangat relevan. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah melalui konsumsi probiotik. Probiotik adalah bakteri baik yang, jika diberikan dalam jumlah yang cukup, dapat memberikan manfaat kesehatan.
Menariknya, manfaat probiotik tidak hanya terbatas pada kesehatan saluran cerna. Risiko berbagai masalah kesehatan, seperti persalinan prematur, infeksi perinatal, gangguan atopic pada awal kehidupan, penyakit saluran cerna fungsional, hingga penguatan sistem kekebalan tubuh, dapat dikurangi melalui asupan probiotik selama kehamilan dan awal kehidupan bayi.
Selama menyusui, ibu juga dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen probiotik, sehingga memberikan nutrisi tambahan pada ASI yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Upaya ini sejalan dengan prinsip bahwa asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan memiliki dampak jangka panjang, mencegah berbagai masalah kesehatan pada masa dewasa seperti obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, hingga diabetes mellitus tipe 2.
Kesehatan saluran cerna memegang peran sentral dalam tumbuh kembang anak, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan. Asupan nutrisi yang memadai, perhatian terhadap faktor genetik dan epigenetik, serta menjaga keseimbangan mikrobiota dengan probiotik menjadi elemen-elemen kunci untuk memastikan anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan cerdas.
Memahami bahwa kesehatan anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti genetik, tetapi juga oleh lingkungan dan nutrisi yang diterima selama fase awal kehidupan, memberikan pandangan yang lebih holistik dalam upaya memastikan kesehatan dan kesejahteraan anak. Oleh karena itu, membekali diri dengan pengetahuan tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dan peran kesehatan saluran cerna adalah langkah awal untuk menciptakan generasi yang tangguh dan berdaya.